Kamis, 15 Januari 2015


    Kisah pembuat Brooklyn Bridge di Amerika Serikat yang telah menunjukkan bagaimana kekuatan komitmen dan tanggung jawab dapat mewujudan sesuatu yang tadinya tampak mustahil. Kisah ini berawal tahun 1883, seorang insinyur kreatif bernama John Roebling terinspirasi untuk membangun jembatan yang menghubungkan New York dengan Long Island. Namun para ahli jembatan di seluruh dunia menganggap sebagai suatu hal yang tak mungkin dilakukan, karena belum pernah ada orang yang sanggup membangun jembatan seperti itu sebelumnya.

   Namun Roebling tidak mau menyerah begitu saja, bersama Washington, anaknya yang calon insinyur, Roebling bekerja bahu-membahu mewujudkan impiannya. Pada awalnya, proyek ini berjalan cukup baik. Namun kemudian, sebuah kecelakaan tragis terjadi di lokasi tersebut dan menewaskan Roebling. Sementara Washington terluka parah dan mengalami gagar otak yang membuatnya tidak mampu berjalan, berbicara, maupun bergerak. Ia hanya bisa menggerakkan satu jarinya saja.

      Melihat itu, banyak orang yang memang bersikap pesimis dari awal dan menertawakan “kebodohan” Roebling dan Washington ini. Beragam cercaan dan komentar negative mereka alamatkan pada proyek jembatan “mustahil” ini. Namun Washington tak mau menyerah begitu saja. Terdorong rasa tanggung jawab pada almarhum ayahnya dan komitmen terhadap apa yang telah dikerjakan, Washington memutuskan untuk menggunakan jarinya yang masih bisa bergerak semaksimal mungkin.

   Lewat jarinya itu, ia mencoba membangun kode komunikasi dengan istrinya. Ia meminta istrinya untuk memanggil para insinyur dan  pekerja proyek untuk melanjutkan proyek untuk melanjutkan pembuatan jembatan. Melalui kode komunikasi itu pula, ia memberitahu para insinyur apa yang harus dikerjakan. Meskipun tampak konyol, namun proyek pembuatan jembatan itu berjalan lagi.

    Selama 13 tahun, Washington menyampaikan instruksi-instruksinya melalui gerakan jari pada istrinya sampai akhirnya jembatan ini bisa diselesaikan. Kini, Brooklyn Bridge yang dulunya dianggap mustahil itu masih berdiri gagah dan menginspirasi setiap orang yang melihatnya, bagaimana kekuatan sebuah komitmen dapat mewujudkan sesuatu yang nampak mustahil sekalipun.



0 komentar:

Posting Komentar